Cara Tingkatkan Minat Baca Pada Anak

Eya Ekasari - wolipop


Dok. Thinkstock

Jakarta - Salah satu hal yang dapat dilakukan orangtua untuk membantu perkembangan kecerdasan anak adalah dengan membacakan cerita sejak dini. Lakukan juga hal ini sejak dalam kandungan karena ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan melakukannya.


Salah satunya adalah untuk membuka wawasan anak terhadap banyak pengetahuan dan mengembangkan imajinasinya. Kegiatan ini merupakan hal terbaik yang dapat diberikan orang tua kepada anak.

Bagaimana cara menanamkan minat membaca anak? simak tipsnya!

1. Jadikan buku sebagai teman setiap kemanapun anak Anda perg
i.
Sebelum anak pergi kemanapun tujuannya, bawakan anak Anda sebuah buku. Buku dapat menjadi tempat pelarian pertama yang nyaman ketika anak dihinggapi rasa bosan. Buku bisa menjadi sahabat anak, apabila pada saat anak perlu menghibur diri karena tidak ada hal yang menarik di sekitarnya.

2. Jadikan buku sebagai salah satu hadiah untuknya
Terkadang anak tidak tertarik dengan buku yang diberikan oleh orang tua. Anda tidak perlu khawatir, karena dengan sedikit promosi tentang hal yang menarik dari buku tersebut, anak Anda bisa berubah pikiran dan menjadi tertarik.

3. Jadikan toko buku sebagai tempat favorit yang dikunjungi
Pergi ke toko buku bukan berarti Anda harus membelanjakan uang disana. Dengan sering mengunjungi toko buku, anak Anda menjadi terbiasa untuk melihat perkembangan buku-buku yang ada.

4. Bermain untuk mengembangkan ketrampilan berbahasa
Kemampuan anak berbahasa mempengaruhi ketrampilan anak dalam membaca. Anak yang kurang trampil membaca menjadi malas membaca. Latihlah anak untuk terampil berbahasa dengan memberikan permainan yang menggunakan kata-kata. Dengan semakin menguasai bahasa, maka anak akan semakin percaya diri dan bersemangat untuk mengeksplorasi buku-buku.

5. Hindari membaca komik terlalu banyak
Jangan biarkan buah hati Anda membaca komik terlalu banyak. Berikan pengarahan ketika membaca komik. Komik yang sarat dengan gambar justru dapat membatasi daya imajinasi anak dan membuat anak malas untuk membuat imajinasinya sendiri. Kekayaan ekspresi pikiran dan emosi anak tidak dapat ditampung hanya dalam gambar, karena itu ia perlu menguasai bahasa untuk bisa mengungkapkannya dengan lebih leluasa. Dengan semakin banyak membaca kata-kata, maka semakin luas pula pengenalannya pada perbendaharaan kata-kata dan semakin luas pula imaginasinya dalam kata-kata.

(eya/fer)